Kamis, 10 Maret 2011

Tim Ekspedisi ITB Temukan Species Begonia Baru di Pagaralan

Tim Ekspedisi ITB Temukan Species Begonia Baru di pagaralam.




Palembang – Tim Ekspedisi Bukitbaturan yang terdiri dari Kopassus dan Institut Teknologi Bandung (ITB) menemukan jenis tanaman begonia baru atau belum diketahui nama latinnya. Tanaman tersebut ditemukan di kawasan Hutan Bambu, Kelurahan Curup Jare, Kecamatan Pagaralah Utara, tepatnya berada di aliran sungai Air Bentung, pada tanggal Kamis(10/02/2011). Jenis tanaman ini selanjutnya hanya bisa ditemukan ditepian aliran sungai atau tempat lembab dan tumbuh dianatara bebatuan yang cadas. Dalam radius 1 kilometer di aliran Air Bentung hanya ditemui beberapa jenis saja. Cirri-ciri tanaman ini: tinggi batangnya tidak lebih dari 1 meter dengan bentuk daun yang cukup besar.



Tanaman ini ditemukan dalam kondisi rusak dibagian daun karena dimakan oleh serangga. Hal ini mungkin menjadi pemicu tanaman ini cukup sulit untuk ditemukan karena sebelum muncul kuncupnya langsung dimakan oleh serangga.ini disampaikan TIM dari ahli ITB, Arif didampingi Andri yang melakukan penelitian dengan pengambilan contoh tanaman yang ada.lalu, Jenis tanaman yang maksud masuk kedalam marga Begonia dengan tipe tanaman yang diambil sengaja bukan tanaman lokal.

Selasa, 08 Februari 2011

Tetsuya Ogawa

Tetsuya Ogawa 3 Oktober 1969 adalah seorang pendiri, pemain bass, dan pemimpin grup musik terkenal Jepang, L’Arc~en~Ciel. tetsu (semua huruf kecil) juga dikenal sebagai solo artis TETSU69 (semua huruf besar), angka 69 mencerminkan tahun kelahirannya. Namun sejak awal tahun 2007, seiring dengan rilis singel Can’t Stop Believing, nama TETSU69 berubah menjadi tetsu.

Tahun 2006, tetsu menjadi tamu tetap untuk band Creature Creature, sebuah band ciptaan vokalis legendaris band Jepang, Morrie dari band Dead End. Tetsu terkenal karena permainan bassnya yang tidak biasa, liar, dan cenderung rumit. Selain itu, tetsu juga dikenal sebagai artis yang dandanannya paling mencolok di antara anggota L’Arc~en~Ciel lainnya. Pada tahun 1999, dia sempat tenar dengan seri sepatu Bufallo, sebuah sepatu dengan sol setebal 15 cm. Sejak tahun 2003, dia lebih suka berdandan dengan menggunakan celana motif kotak-kotak dan kilt dengan motif yang sama.Tetsu dan 22 tahun menikah dengan actress Ayana Sakai.

Tetsu terkenal karena merdu gaya bermain bass. Many of L’Arc~en~Ciel ’s songs involve Tetsu playing counter melodies with ken (guitarist of L’Arc~en~Ciel ) while still holding a groove with the drums. Banyak dari L’Arc ~ en ~ Ciel ’s lagu melibatkan Tetsu bermain dengan counter melodies ken (gitar dari L’Arc ~ en ~ Ciel) dan tetap memegang alur dengan drum. Tetsu’s composing can be seen as more ‘poppish’ as compared to ken’s who has a heavier and sometimes bluesy approach. Tetsu’s menyusun dapat dilihat sebagai lebih ‘poppish’ dibandingkan dengan ken’s yang memiliki berat dan kadang-kadang bluesy pendekatan. He frequently uses slides, hammer-ons, and pull-offs in his playing. Dia sering menggunakan slide, hammer-ons, dan tarik-bersemangat dalam bermain.

Tetsu plays with a pick most of the time, but uses fingerstyle occasionally when the song calls for it, such as in ‘winter fall’ and ‘jojoushi’. Tetsu memutar dengan memilih sebagian besar waktu, tapi kadang-kadang bila menggunakan fingerstyle lagu untuk panggilan, seperti dalam ‘musim dingin jatuh’ dan ‘jojoushi’. In a few songs Tetsu can be heard using the slap style of playing such as in the Laruku song ‘THE NEPENTHES’ and ‘twinkle, twinkle’. Dalam beberapa lagu Tetsu dapat didengar menggunakan menepak gaya bermain seperti di lagu Laruku ‘THE sesuatu yg memberi ketenangan’ dan ‘twinkle, twinkle’. Tetsu has also used distortion such as in the song ‘ Stay Away .’ Tetsu juga digunakan distorsi seperti di lagu ‘Stay Away’. Tetsu has also been known to play briefly with a banana, “Munkimpo-kun”, (which he whips to the audience afterwards) prior to the beginning of a song (usually ‘Stay Away’) in some concerts. Tetsu juga telah dikenal untuk bermain sebentar dengan pisang, “Munkimpo-kun”, (yang dia whips ke khalayak setelahnya) sebelum ke awal lagu (biasanya ‘Stay Away’) di beberapa konser.


FAKTA SEPUTAR TETSU

Tetsu adalah bassis L’Arc~en~Ciel sekaligus menjabat sebagai ketua grup band tersebut. Dialah yang mengusulkan nama L’Arc~en~Ciel, setelah terinspirasi oleh sebuah film Perancis dengan judul yang sama. Ia juga menciptakan beberapa lagu Laruku bahkan liriknya.
Tetsu adalah anak tertua di keluarganya, ia memiliki 2 orang adik perempuan. Di keluarganya ia sering dipanggil tetchan, hingga akhirnya orang-orang di sekitarnyapun melakukan hal serupa.
Seperti halnya Hyde, Tetsu pernah bergabung dengan klub olah raga di sekolahnya, bedanya ia ikut klub Baseball. Tapi juga seperti halnya Hyde, tak berapa lama ia keluar, sebabnya ia malas dengan berbagai latihan dasar yang harus dijalaninya, ia hanya ingin bermain baseball bukan berlatih.
Tetsu menyukai musik sedari ia kecil. Sejak di kelas satu SLTP Tetsu sudah mendengarkan karya musisi asing. Ia dan Ken (gitaris Laruku) sudah bersahabat sejak mereka masih kecil, karena rumah mereka bertetangga. Mereka bersama seseorang bernama Ko-chan yang usianya lebih tua dari mereka sama-sama menyukai musik. Seringkali setiap Ken dan Tetsu pulang sekolah, mereka berkunjung ke rumah Ko-chan untuk bermain musik. Ko-chan dan Ken memegang gitar, sedangkan Tetsu bermain bass. Setelah beberapa lama, Ko-chan lulus SMU dan bekerja, akhirnya mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing.
Pada waktu ia duduk di bangku SMU, ia mencoba untuk membentuk grup band bersama teman-teman di sekolahnya. Setelah sekian lama mereka membubarkan diri. Lantas Tetsu kembali bersama Ken membentuk sebuah grup band bernama Bystonwell.
Setelah lulus SMU, Bystonwell bubar, ia bekerja paruh waktu di sebuah toko musik, sedangkan Ken melanjutkan sekolahnya ke Universitas Nagoya.
Tetsu kemudian mencoba membentuk grup band. Awalnya ia ingin menjadi vokalis dalam grup bandnya. Akan tetapi setelah melihat penampilan Hyde, ia mengurungkannya.
Tetsu sangat menyukai Anime terutama Shinseiki Evangelion dan Gundam. Asuka Langley, salah satu tokoh dalam anime tersebut adalah tipe wanita favoritnya. Tetsu bahkan menyarankan Hyde untuk menonton anime tersebut.
Tetsu adalah orang yang gila belanja. Berbagai barang elektronik hingga pakaian bermerk ia sikat. Karena itu di rumahnya berlimpah benda-benda elektronik, seperti HiFi, CD player, dan banyak lagi. Dan di dalam lemari pakaiannya tidak ada pakaian yang tidak bermerk (stylish bangget!).
Tetsu adalah satu-satunya anggota L’Arc~en~Ciel yang tidak merokok. Meskipun anggota lainnya merokok seperti setan di sekitarnya, tetap saja ia tidak merokok (teladan buat kita-kita!).

L` Arc~en~ciel Story

 Ini adalah sejarah terbentuknya band favorit saya :D.
 
L'Arc~en~Ciel (ラルク アン シエル Raruku An Shieru) adalah nama grup musik Jepang beraliran J-Rock (Bukan nama salah satu band Indonesia). Band ini beranggotakan Hyde (vokal), Ken (gitar),Tetsu (bass), dan Yukihiro (drum). Grup musik ini didirikan oleh Tetsu pada Februari 1991. Nama "L'Arc~en~Ciel" berasal dari sebuah kata dalam bahasa Perancis yang secara harfiah berarti "lengkungan di langit" atau "pelangi", nama ini diambil dari judul sebuah film Perancis yang pernah ditonton oleh Tetsu.
Di Jepang saja, band ini telah menjual lebih dari 25 juta kopi album dan single.
Mantan personel yang sempat memperkuat band ini:
  • Sakura (drum) (1992-1997) digantikan oleh Yukihiro karena memakai narkoba dan masuk penjara.
  • Hiro (gitar) (1991-1992)
  • Pero (drum) (1991-1992)

 

Awal terbentuk

Osaka, sekitar awal tahun 1991 Tetsu dan Hiro membentuk sebuah grup band. Tetsu berperan sebagai bassis berikut vokal sementara Hiro sebagai gitaris. Pada waktu itu Hyde masih menjadi gitaris di sebuah band bernama Kiddies Bomb, yang kemudian berganti nama menjadi Jerusalem’s Rod dan Hyde berganti posisi menjadi vokalis (meskipun pada saat itu ia sama sekali tidak tertarik dengan perannya tersebut).
Pada suatu hari Tetsu menyaksikan penampilan grup band tersebut untuk kali pertama. Ketika itu ia merasa yakin bahwa Hyde adalah orang yang tepat untuk mengisi posisi vokal di grup band-nya. Maka selama beberapa waktu ia terus mengikuti penampilan band tersebut, hingga pada akhirnya ia memutuskan untuk mengajak Hyde dan rekannya di Jersarem’s Rod, Pero untuk bergabung dengannya. Setelah beberapa kali melakukan session, Hyde akhirnya memutuskan untuk meninggalkan band lamanya dan bergabung bersama band Tetsu. Maka terbentuklah formasi paling awal L’Arc~en~Ciel, yakni Tetsu (bass sekaligus pemimpin band), Hyde (vokal), Hiro (gitar), dan Pero (drum).
Nama L’Arc~en~Ciel sendiri diusulkan oleh Tetsu yang terinspirasi oleh sebuah film Perancis yang berjudul sama. L’Arc~en~Ciel diambil dari Bahasa Perancis yang memiliki arti PELANGI.
Penampilan live pertama mereka yaitu pada tanggal 30 Mei 1991 di Nanba Rockets. Bahkan ketika itu sang pemilik panggung berpikir bahwa L’Arc~en~Ciel akan menjadi sangat terkenal, dan hal itu terbukti beberapa tahun kemudian.

 

Pengunduran diri Hiro & masuknya Ken

Pada bulan Juni 1992 tanpa alasan yang jelas, Hiro mengundurkan diri tepat sebelum mereka akan memulai demo rekaman. Setelah berbagai macam persiapan yang telah mereka lakukan sebelumnya untuk rekaman,  tentu akan sangat konyol apabila mereka membatalkannya. Maka Tetsu kemudian membujuk Ken, teman masa kecilnya untuk membantu dalam pembuatan demo. Ken menyanggupinya dan pada waktu itu ia harus menghafal seluruh lagu yang akan dimasukkan ke dalam album dalam waktu yang cukup singkat, yakni 5 hari, akan tetapi ia mampu melakukannya, dan proses rekamanpun akhirnya dapat selesai dalam 3 hari.
Akan tetapi muncul masalah baru, mereka harus manggung, namun Ken pada saat itu masih berstatus mahasiswa jurusan Arsitektur semester akhir di sebuah perguruan tinggi di Nagoya. Tentunya akan sulit melakukan dua kegiatan sekaligus, kuliah dan nge-band. Akhirnya hanya dalam tempo 3 hari saja Ken mengambil satu langkah berani dengan memutuskan untuk meninggalkan bangku kuliahnya dan bergabung dengan L’Arc~en~Ciel (meskipun pada saat itu ia tidak begitu yakin akan masa depannya di musik). Keputusannya itu tentu saja ditentang habis oleh orang tuanya yang menginginkan ia menjadi seorang sarjana. Akibatnya ia diusir dari rumah dan tidak pernah bertegur sapa lagi dengan orang tuanya.
Pada tanggal 1 Oktober 1992, mereka merekam Voice untuk album Omnibus CD bertajuk “Gimmick”. Beberapa minggu kemudian, tepatnya tanggal 25 November 1992 mereka merilis single pertamanya yang berjudul Flood of Tears (c/w Yasuoka) sehingga aktivitas panggung mereka bertambah padat dan penggemar pun mulai bertambah.

 

Masuknya Sakura

Tanggal 30 Desember 1992 lagi-lagi L’Arc~en~Ciel harus kehilangan salah satu anggotanya. Pero mengundurkan diri tepat setelah penampilan live mereka di Osaka Music Hall. Maka kemudian Tetsu mulai mencari drummer pengganti, ia lebih memilih untuk mencarinya di Tokyo, toh pada saat itu ia pikir pada akhirnya mereka akan merantau ke Tokyo.
Pada suatu hari ia melihat penampilan Sakura yang langsung menarik perhatiannya. Kemudian Tetsu mencoba mengajaknya bergabung bersama L’Arc~en~Ciel dengan cara mengirimkan demo tape kepada Sakura. Lantas Sakura pun pergi ke Osaka untuk melakukan jam session bersama mereka. Dan setelah itu ia secara resmi bergabung dengan L’Arc~en~Ciel pada 16 Januari 1993.

 

Album perdana

Pada tanggal 10 April 1993, album pertama mereka sebagai band indies, yang bertajuk DUNE dirilis dan meraih kesuksesan. Album tersebut berhasil meraih posisi puncak di Oricon Indies Chart (Tangga Lagu Terpopuler di Jepang) pada bulan Mei, dan hanya dalam tempo 3 bulan berhasil terjual sebanyak 20.000 keping CD. Hal tersebut membukakan kesempatan bagi mereka untuk tampil di dalam konser band-band indies “Karei naru masho” yang diadakan di Shibuya Kokaido, yang ketika itu disaksikan oleh sekitar 2000 penonton. Maka popularitas L’Arc~en~Ciel mulai berkembang tidak hanya di Osaka, namun sudah mulai merambah ke Tokyo. Dan pada bulan September 1993 mereka pindah ke Tokyo untuk meningkatkan karier mereka (meskipun Hyde tidak terlalu menyukai gagasan pindah ke Ibukota Jepang tersebut).

 

Memasuki label musik besar

Video single mereka Nemuri Ni Yosete dirilis pada tanggal 1 Juli 1994, menyusul dua minggu kemudian, yakni pada tanggal 14 Juli 1994 album kedua mereka TIERRA yang merupakan album pertama mereka yang berlabel major. Sekaligus juga menjadi hari pertama tur Sense of Time. Pada tanggal 9 September di tahun yang sama, mereka melawat ke Maroko dalam rangka pembuatan video Siesta ~film of dream~, yang merupakan kali pertama bagi mereka bekerja di luar Jepang, tentunya menjadi pengalaman yang sangat menyenangkan bagi mereka. Film tersebut dirilis pada akhir tahun tersebut.
Pada tanggal 21 Oktober 1994, single pertama mereka dengan Sony dirilis, dengan judul Blurry Eyes. Lagu ini dijadikan lagu tema untuk salah satu produksi serial animasi Jepang yang berjudul D.N.A^2. Kemudian pada tanggal 1 Desember di tahun tersebut Fans Klub Resmi L’Arc~en~Ciel, “CIEL” didirikan. Lalu pada awal tahun 1995, mereka mengadakan tur khusus bagi para anggota fans klub yang diberi judul Ciel/winter ‘95.
Tanggal 21 Mei 1995 merupakan tanggal di mana single video berjudul and She Said dirilis dan merupakan hari pertama dari rangkaian tur di 19 kota di Jepang yang bertajuk In Club ‘95. Dan pada 6 Juli, single kedua mereka yang berjudul Vivid Colors dirilis. Lagu tersebut menjadi lagu ending Guru Guru 99, dan side B dari lagu tersebut, Brilliant Years dijadikan lagu ending untuk acara “Shin dora” di Nippon-TV (NTV).

 

Keluarnya Sakura

Bulan April 1997 akan selalu tercatat dalam sejarah perjalanan karier L’Arc~en~Ciel sebagai masa-masa mimpi buruk. Bagaimana tidak, di tengah kegemilangan yang berhasil dicapai oleh mereka, Sakura, dengan terpaksa harus meninggalkan rekan-rekannya di L’Arc~en~Ciel setelah selama kurang lebih lima tahun bersama-sama merintis kesuksesan di pentas musik Jepang khususnya. Ia mesti rela didepak dari posisinya sebagai drummer L’Arc~en~Ciel setelah terkait dengan kasus kepemilikan serta penggunaan narkotika dan obat-obatan terlarang. Peristiwa tersebut berimbas pada pembatalan seluruh aktivitas Laruku seperti peluncuran single mereka The Fourth Avenue Cafe dan tur yang telah dijadwalkan. Bahkan semua merchandise mereka ditarik dari pasaran!
Meskipun rekan-rekan Sakura di Laruku tidak menginginkannya pergi, namun atas kehendak perusahaan rekaman dan produser, ia sejak bulan April mundur dari Laruku. “Aku sangat menyesal, aku telah melakukan hal yang sangat bodoh, dan tak pantas untuk dimaafkan. Aku tidak berhak lagi untuk tetap berada di dalam band, semua ini salahku. Aku hanya bisa mendoakan yang terbaik bagi L’Arc~en~CIel, aku berharap agar mereka tetap berjuang dan semoga semakin sukses di masa mendatang”, itulah kata-kata perpisahan yang diucapkan oleh Sakura ketika ia meninggalkan Laruku.
Yang paling terpukul dalam peristiwa ini adalah Hyde, sebab di antara rekan-rekannya yang lain ia dan Sakura merupakan sahabat yang paling dekat. Maka sejak insiden tersebut, anggota Laruku tinggal tersisa tiga orang.

 

Masuknya Yukihiro

Setelah kepergian Sakura, Tetsu segera mencari drummer pengganti. Suatu ketika ia mendengar Yukihiro, eks-Zi:Kill dan Die in Cries yang keduanya telah disbanded atau membubarkan diri. Tetsu tertarik dengan permainan drumnya, maka selanjutnya disusunlah rencana pendekatan oleh Tetsu. Menurut kabar yang beredar, Tetsu dan Yukihiro berkenalan lewat game Evangelion, di mana Tetsu meminta Yukihiro untuk mengajarinya permainan tersebut. Lantas Tetsu berbicara dengan Yukihiro mengenai peristiwa menyedihkan yang menimpa grup bandnya. Bak gayung bersambut, Yukihiro menawarkan bantuannya kepada Tetsu untuk proses rekaman Niji.
Akhirnya single ketujuh L’Arc~en~Ciel yang berjudul Niji—bahasa Jepang, yang memiliki arti yang sama dengan L’Arc~en~Ciel, yaitu Pelangi—dirilis pada tanggal 17 Oktober 1997. Single ini mampu menerobos posisi 3 di Oricon Chart pada minggu pertamanya. Berkaitan dengan judulnya, Hyde mengatakan bahwa judul lagu tersebut menggambarkan perjalanan karier mereka yang pada awalnya banyak dikhawatirkan orang akan segera berakhir karena masa-masa yang sangat buruk, akan tetapi kemudian mereka muncul kembali, bagaikan keindahan pelangi yang muncul di langit setelah gelapnya hujan. Dan lagu tersebut menjadi soundtrack Rurouni Kenshin (Samurai X) the movie.
Selama kurun waktu 1997, di Laruku, Yukihiro berperan sebagai additional player. Hingga pada 1 Januari 1998 ia secara resmi menjadi personil tetap L’Arc~en~Ciel.

 

Kelahiran kembali

L’Arc~en~Ciel muncul kembali secara resmi sejak tanggal 13 Desember 1997 dengan menggelar konser berjudul Reincarnation yang digelar di Tokyo Dome. Pada saat itu Laruku terdiri dari tiga orang personil resmi, yaitu Hyde (vokal), Tetsu (bass), Ken (gitar) dan satu personil tambahan (additional player/supported player) di posisi drummer, yakni Yukihiro.
Baru pada tanggal 1 Januari 1998, Yukihiro secara ofisial bergabung dengan L’Arc~en~Ciel menggantikan Sakura yang telah resmi keluar dari Laruku sejak 4 November 1997. Meskipun demikian, masuknya Yukihiro ke L’Arc~en~Ciel menciptakan suatu polemik di kalangan fans mereka, ada yang pro dengan kedatangan Yukihiro ada juga yang kontra. Memang cukup wajar seandainya masih banyak fans yang belum bisa menerima kepergian Sakura, sebab bagaimanapun juga Sakura telah menjadi bagian dari Laruku selama lima tahun yang bisa dikatakan tidak sebentar, bahkan ia turut mewarnai musik L’Arc~en~Ciel dengan style drumnya.
Akan tetapi ada satu hal yang patut dicatat, bahwa semenjak pergantian personel dari Sakura ke Yukihiro, terjadi transformasi image dari L’Arc-en-Ciel, yang semula penampilan mereka lebih bercorak visual yang kecewek-cewekan, secara bertahap berubah menjadi lebih maskulin.

Sabtu, 29 Januari 2011

10 bassist terbaik di dunia

1) Cliff Burton (Metallica)


Clifford Lee Burton (10 Februari 1962 - 27 September 1986) adalah seorang bassis Amerika dikenal sebagai pemain bas American thrash metal band Metallica. Sebagai seorang bassis ia membuat berat menggunakan distorsi dan efek (beberapa dari yang biasanya berhubungan dengan non-gitar bass), terbaik dicontohkan pada bagian tanda tangannya, "(Anesthesia) Pulling Teeth". Burton menjadi pengaruh awal penting dalam menciptakan gaya musik yang unik yang Metallica menjadi terkenal. Burton bergabung dengan band pada tahun 1982 dan dilakukan pada album debut mereka, Kill 'Em All. Burton dilakukan pada dua album Metallica, Ride the Lightning dan Master of Puppets, yang keduanya bertemu dengan komersial utama dan penentu keberhasilan. Burton anumerta dilantik ke dalam Rock and Roll Hall of Fame dengan Metallica pada 4 April 2009. Burton meninggal ketika bus wisata band tergelincir dan jatuh di Swedia.

2) Michael "Flea" Balzary (Red Hot Chili Peppers)

Lahir pada 16 Oktober 1962 di Melbourne, Australia, Balzary dan keluarganya pindah ke Los Angeles ketika ia masih seorang anak. Tidak seperti remaja lain, Michael cinta pertama musik jazz (bukan hard rock yang diharapkan), ketika ia berkonsentrasi pada penguasaan sangkakala saat menghadiri Fairfax High School. Saat itu sekitar waktu itulah ia bertemu dengan dua siswa Fairfax lain yang pada akhirnya akan mengubah hidupnya - gitaris Hillel Slovak dan penyair Anthony Kiedis. Trio segera menjadi tak terpisahkan, seperti yang diajarkan Slovak Balzary (yang di waktu ini dinamai kembali 'Flea') cara bermain bass dan akhirnya berpaling kepadanya pada keajaiban musik rock melalui Jimi Hendrix dan punk rock. Paling dikenal sebagai anggota integral salah satu dari 80-an-90-an band rock paling populer, Red Hot Chili Peppers, Flea (nama asli Michael Balzary) secara luas dianggap sebagai salah satu batu yang paling berbakat bassists. Dengan menggabungkan gaya funk bass (à la Funkadelic) dengan psychedelic, punk, dan hard rock, ia menciptakan sebuah gaya bermain asli yang telah disalin beberapa kali.

3) Geddy Lee (Rush)
Geddy Lee adalah dikenal sebagai vokalis, bassis, dan pemain keyboard untuk grup rock Rush, yang juga menampilkan drummer Neil Peart dan gitaris Alex Lifeson. Rush adalah yang paling sukses grup musik Kanada dalam sejarah, dan merupakan ketiga penjual paling produktif berturut-turut (Amerika) Gold dan Platinum Records dan video, hanya di belakang The Beatles dan Rolling Stones. Lee spektakuler kemampuan bermain bass-nya telah menerima sebuah reputasi yang serupa dengan bandmates nya. Ketiganya berbagi perbedaan menjadi salah satu yang paling sangat berpengaruh virtuoso dalam kerajinan mereka. Ia juga terkenal karena Wizard-seperti kemampuan bermain bass saat ia nya untuk menyulap magis dari bass, bernyanyi, bermain keyboard, dan memicu sendiri menyertai pra-direkam selama pertunjukan live, semua tetap menjaga ciri khasnya antusiasme sebagai Rush's " penyanyi ".

4) Les Claypool (Primus)
Edward Leslie "Les" Claypool (lahir 29 September 1963 di Richmond, California, Amerika Serikat) adalah seorang musisi, paling dikenal sebagai bassist di band. Claypool's funky, gaya permainan kreatif pada bass listrik Mixes jari-penyadapan, flamenco-seperti memetik, seorang Larry Graham-seperti menampar teknik, dan pengaruh Geddy Lee. Dia adalah seorang multi-instrumentalis, novelis, musik produser, sutradara film, pembuat anggur, dan keranjingan nelayan. Claypool juga telah diproduksi dan direkayasa diri solonya rilis dari studio sendiri "Rancho Relaxo". 2006 melihat pembebasan penuh panjang film Apricot Electric ditulis dan disutradarai oleh Claypool juga sebagai novel perdana dari Pumphouse Selatan.

5) Billy Sheehan (Mr. Big)

William 'Billy' Sheehan (lahir pada 1953 Maret 19 di Buffalo, New York) adalah seorang Amerika bassis terkenal karena karyanya dengan Talas, Steve Vai, David Lee Roth, Mr Big , and Niacin . Besar, dan Niacin. Sheehan telah memenangkan "Best Rock Bass Player" pembaca 'polling dari Majalah Guitar Player lima kali untuk "memimpin bass" gaya bermain. Guitar Player telah disamakan dengan bermain solo di empat senar instrumen untuk Eddie Van Halen' s pada enam-string gitar. Sheehan's repertoar termasuk penggunaan chording, dua tangan menekan, tangan kanan "tiga jari memetik" teknik dan dikendalikan umpan balik. Namun, Sheehan juga tercatat sebagai yang stabil "benar" bassis, memenuhi peran tradisional mendukung bass listrik di batu rhythm section. Dia telah menjadi anggota Gereja Scientology sejak 1971 dan muncul di jalan yang menawarkan untuk mempertahankan selama Proyek Chanology.

6) John Entwistle (The Who)
John Alec Entwistle (9 October 1944-27 Juni 2002) adalah seorang Inggris gitaris bass, pencipta lagu, penyanyi, dan tanduk pemain, yang paling dikenal sebagai gitaris bas band rock The Who. Suara-Nya memimpin agresif dipengaruhi banyak batu pemain bass. Dia telah disebut bassis terbesar dalam sejarah musik rock. Entwistle memimpin digunakan pendekatan instrumen pentatonik memimpin baris, dan kemudian-biasa trebly suara yang dibuat oleh roundwound RotoSound string bass baja. Dia memiliki koleksi lebih dari 200 instrumen pada saat kematiannya, yang mencerminkan berbagai merek yang digunakan di atas karirnya: Fender dan Rickenbacker Bassis pada 1960-an, Alembic 's Basses pada 1970-an, Warwick pada 1980-an, dan Status semua - grafit Bassis pada 1990-an.

7) John Myung (Dream Theater)
John Ro Myung adalah seorang bassist dan anggota pembentuk grup progressive metal Dream Theater.Dia merupakan satu-satunya anggota Dream Theater yang memiliki keturunan Asia yaitu korea. Lahir pada tanggal 24 Januari 1967 di Chicago dan besar di Long Island, New York.Ibunya sering mendengarkan music classic saat dia masih kecil, dan saat Myung muda berusia 5 tahun, dia mengambil kursus biola. Kemudian saat John Myung berusia 15 tahun, tetanggaNya mendekatinnya untuk memainkan Bass pada band tetangganya tersebut, kemudian Myung berasumsi bahwa Bass mempunyai 4 senar sama dengan biola, jadi dia dapat mempelajarinnya dengan cepat dan sejak saat itu dia beralih ke Bass guitar dan sejak saat itu dia tak pernah lagi memainkan biola. Lagu yang pernah diciptakannya untuk Dream Theater ialah Learning To Live pada album Images and Words dan Trial of Tears pada album Falling Into Infinity. dia mempunyai project lain selain dream theater yaitu Jelly jam.

8) Steve Harris (Iron Maiden)
Stephen Percy "Steve" Harris (lahir 12 Maret 1956) adalah seorang Inggris musisi, paling dikenal sebagai bassis, band utama pemimpin dan penulis lagu dari heavy metal band. Selain itu, dia bermain keyboard, dan menyanyi backing vokal. Ia mendirikan band sebagai remaja pada tahun 1975. Dia dan Dave Murray adalah satu-satunya anggota band telah muncul pada

semua band's album, dan sebagai Murray meninggalkan band selama beberapa bulan sebelum album pertama untuk bergabung Urchin, Harris adalah satu-satunya anggota untuk tetap tinggal di band seluruh para durasi. Ia digunakan untuk bekerja sebagai arsitektur penggambar di East End of London tetapi menyerahkan pekerjaannya atas membentuk Iron Maiden.

9) P-nut (311)
Aaron Charles Wills (nama panggung: P-Nut), (lahir 5 Juni 1974 di Indianapolis, Indiana) adalah seorang Amerika musisi, bassis untuk band 311, dan produser musik / bassis untuk band Hollows Ikuti. Wasiat adalah bassis untuk dan anggota termuda dari 311. Ia adalah anak seorang Angkatan Udara / Vista Care Hospice pendeta. Sebelum bergabung dengan 311, dia punya pekerjaan sebagai pencuci piring di Shoney's selama satu minggu. P-Nut memainkan biola sebelum gitar bass. P-Nut dikutip mengatakan bahwa John Norwood Fisher telah mempengaruhi dia ke Warwick bass gitar. Tanda tangannya dia bermain Warwick Tahap II, 5 String bass gitar melalui Jonas Warwick Sistem Amplifikasi Hellborg. P-Nut juga merupakan pendukung kuat Los Angeles Lakers, sering mengenakan kaus mereka sambil bermain menunjukkan. Ketika 311 mengambil istirahat sejenak setelah mereka Tour 2006 Summer Kesatuan, P-Nut mulai bermain dengan sebuah band bernama Hollows Ikuti. Dia melakukan debut sebagai produser musik dan dirilis pertama band full album Ulang Tahun Pertama Juni 2007. Seiring dengan memproduksi dan bermain gitar bass bagi Hollows Ikuti, P-Nut telah mencatat biola, tegak bass, dan berbagai perkusi instrumen.

10) Tetsuya Ogawa L`Arc~en~ciel

Tetsuya Ogawa 3 Oktober 1969 (umur 40) adalah seorang pendiri, pemain bass, dan pemimpin grup musik terkenal Jepang, L'Arc~en~Ciel. tetsu (semua huruf kecil) juga dikenal sebagai solo artis TETSU69 (semua huruf besar), angka 69 mencerminkan tahun kelahirannya. Namun sejak awal tahun 2007, seiring dengan rilis singel Can't Stop Believing, nama TETSU69 berubah menjadi tetsu. Tahun 2006, tetsu menjadi tamu tetap untuk band Creature Creature, sebuah band ciptaan vokalis legendaris band Jepang, Morrie dari band Dead End. Tetsu terkenal karena permainan bassnya yang tidak biasa, liar, dan cenderung rumit. Selain itu, tetsu juga dikenal sebagai artis yang dandanannya paling mencolok di antara anggota L'Arc~en~Ciel lainnya. Pada tahun 1999, dia sempat tenar dengan seri sepatu Bufallo, sebuah sepatu dengan sol setebal 15 cm. Sejak tahun 2003, dia lebih suka berdandan dengan menggunakan celana motif kotak-kotak dan kilt dengan motif yang sama.